Article

Minggu, 10 Februari 2013

Jenis-Jenis Pengelasan

Terdapat berbagai jenis pengelasan yang digunakan dalam proses penyatuan logam. Dalam beberapa literatur, terdapat hingga 40 bahkan 200 metoda pengelasan. Berikut ini dijelaskan beberapa metode pengelasan yang dikenal.
  1. Las Karbit.
  2. Las Listrik.
  3. Las Gesekan.
  4. Las Termit.
  5. Las Explosi.
  6. Las Laser.
  7. Las Sinar Elektron.
Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Las  

1. Las Karbit

http://kfk.kompas.com/kfk/view/126002
2. Las Listrik

3. Las Gesekan

4. Las Termit
6. Las Laser

7. Las Sinar Elektron 


Sejarah Pengelasan

Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka.

Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas dengan kapal SS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang diluncurkan dengan di las. Dimana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses pengerjaan menggukana paku keling (‘’rivets’’). Pada masa itu, muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’ (lekukan yang tertutup lapisan).

From Wikipedia.
Picture by: eustasser.blogspot.com

Macam-macam Teknologi Yang Digunakan dalam Welding

Force Arc


Root Arc






Cold Arc


 Pipe Solution


All in one : AlphaQ

 
Mig/Mag Welding




Proses Las GMAW (Gas Metal Arc Welding)

Definisi GMAW
Proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan elektroda (wire rodfiller metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert gas).

Gas Shielded Welding

Sejarah dan perkembangan GMAW
Proses las MIG  sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun 1948 dengan sponsor Air Reduction Company. Las MIG pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 di Amerika Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan elektroda yang berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage power source) yang telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy.

Pada tahun 1953, Lyubavskii dan Novoshilov mengumumkan penggunaan proses las MIG menggunakan gas CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk mengelas besi karbon. Gas CO2 dicampur dengan Gas Argon yang dikenal  sebagai Metal Active Gas (MAG), yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG.

Contoh Aplikasi GMAW


Kelebihan GMAW
Proses Pengelasan GMAW memiliki performance dan hasil yang sangat baik.
Pada umumnya proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

  • Efisiensi tinggi dan proses pengerjaannya cepat.
  • Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding position).
  • Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya yang terjadi pada las SMAW/MMAW.
  • Memiliki jumlah deposit (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW.
  • Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi.
  • Membutuhkan sedikit pembersihan setelah pengelasan.
Kelemahan GMAW
Pada proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelemahan , antara lain : 
  • Wire-feeder  memerlukan pengontrolan yang continuo.
  • Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback.
  • Cacat las porositi/lubang-lubang kecil sering terjadi akibat pengunaan gas pelindung yang kualitasnya tidak baik.
MIG vs MAG
Proses GMAW
Proses pengelasan GMAW, panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama proses pengelasan, elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi  dan melindungi hasil las selama masa pembekuan (solidification).


Skema Peralatan GMAW

 

Keuntungan & Kerugian Pada Jenis Mesin Las

Transformator
  Keuntungan :
  • Sangat kokoh
  • Design sederhana
  • Murah
Kerugian :
  • Beban Berat Ukuran Besar
  • Hanya Untuk AC (tidak  bisa menggunakan semua jenis elektroda)
  • Penyetelan Jarak Jauh dengan Perlengkapan Mekanik yg Rumit 
Rectifier
 Keuntungan :
  • Dapat Dikontrol dan diatur dengan mudah
  • Dapat Dikontrol Jarak Jauh
  • Tidak bising
  • Dapat menggunakan semua jenis Elektroda
Kerugian :
  • Beban berat
  • Ukuran besar
  • Efisiensi kira-kira 70%
  • Proses dan feedback control rendah
Inverter
 Keuntungan :
  • Sangat efisien
  • Dapat di kontrol dari jarak jauh dan mudah
  • Portable
  • Tidak bising
kerugian :
  • Hanya untuk AC (tidak semua elektroda bisa digunakan)
Generator
 Keuntungan :
  • Busur stabil
  • Kokoh
  • Dapat digunakan dilapangan (jauh dari sumber listrik)
  • Dapat digunakan untuk semua jenis elektroda
 Kerugian :
  • Mengeluarkan asap
  • Suaranya berisik
  • Berat
  • Perawatannya rumit

Proses Las SMAW (Shield Metal Arc Welding)

SMAW (Shielded Metal Arc Welding) / MMA (Manual Metal Arc) / Stick

SMAW adalah las busur listrik dengan menggunakan elektroda berselaput (fluks). Fungsi fluks pada pengelasan ini adalah membentuk slag diatas hasil lasan yang berfungsi sebagai pelindung hasil lasan dari udara(Oksigen, hidrogen,dsb) selama proses las berlangsung.  

Gambar proses SMAW.





Proses Kerja

Pada proses las elektroda terbungkus,busur api listrik yang terjadi antara ujung elektro dan
logam induk (base metal) akan menghasilkan panas. Panas inilah yang  mencairkan ujung
elektroda (kawat las) dan benda kerja secara  setempat. Dengan adanya pencairan ini 
maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk, 
terbentuklah kawah cair, lalu membeku maka terjadilah logam lasan (weldment) dan terak 
(slag).

Jenis Elektroda

Elektroda untuk pengelasan SMAW ada berbagai macam (dipengaruhi oleh jenis fluks-nya, antara lain:

  • Type Cellulose
  • Type Rutile
  • Type Acid
  • Type Basic

Perbedaan dari ke-empat jenis elektroda diatas adalah pada lelehan elektroda selama proses pengelasan berlangsung, seperti gambar dibawah ini:



Keterangan gambar :

a. Type Cellulose 
b. Type Rutile
c. Type Acid
d. Type Basic

Pemilihan jenis elektroda akan mempengaruhi kualitas dan hasil lasan, untuk itu, selain pemilihan jenis fluks, pemilihan elektroda harus disesuaikan dengan material yang akan dilas.

Arus Listrik

Arus listrik yang digunakan untuk pengelasan SMAW adalah arus DC (Direct Current) dan arus AC (Alternating Current).


 Keuntungan
  1. Dapat dipakai dimana saja, diluar, dibengkel & didalam air.
  2. Satu set dapat mengelas berbagai macam tipe dari material mild steel ke copper alloy dengan rectifier.
  3. Set-up yang cepat dan sangat mudah untuk diatur.
  4. Pengelasan dengan segala posisi.
  5. Elektroda tersedia dengan mudah dalam banyak ukuran dan diameter.
  6. Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawa kemana-mana.
  7. Tingkat kebisingan rendah.
  8. Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk.

Kerugian
  1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda dan harus melakukan penyambungan.
  2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya slag harus dibersihkan.
  3. Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non - ferrous.
  4. Mudah terjadi Oksidasi akibat pelindung logam cair hanya busur las dari fluks.
  5. Diameter elektroda tergantung dari tebal pelat dan posisi pengelasan.

Peralatan
  • Mesin las (Welding Machine)
  • Elektroda (Electrode)
  • Alat bantu dan keselamatan

Jenis Mesin Las (Power Source)
  • Transformator
  • Rectifier
  • Inverter
  • Generator




Sabtu, 09 Februari 2013

Definisi Las


Definisi Las.
Pengelasan adalah proses penyambungan material, baik itu logam maupun non logam, dengan menggunakan energi panas (temperatur tertentu). Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi tekanan maupun tidak, dan juga bisa menggunakan bahan tambah maupun tidak. 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Dalam referensi-referensi teknis, terdapat beberapa definisi dari Las, yakni sebagai berikut :
Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair ". Sedangkan menurut maman suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga panas. Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.